Selasa, 29 Mei 2012

Konsep Desain Interior I
Oleh: Olih Solihat Karso Dosen PS Desain Interior
Konsep desain interior adalah dasar pemikiran desainer didalam memecahkan
permasalahan atau problem desain.Pengertian konsepm,enurut Peorwadarminta; bersal dari
bahasa latin yaitu Conseptus yang berarti tangkapan. Secara subyektif; pencaharian konsep
adalah kegiatan intelek untuk menangkap sesuatu, dan secara obyektif pencaharian konsep
adalah sesuatu yang ditangkap oleh kegiatan intelek. Jadi konsep adalah hasil dari tangkapan
manusia. Di dalam konsepterdapat tanda-tanda umum dari suatu benda atau hal.
Menurut Tatang M Amirin konsep adalah rancangan, pengertian, pendapat, paham,dan
cita-cita yang telah ada dalam pikiran. Jadi konsep sebagai suatu sistem –yang terdiri dari
sehimpunan unsur yang melakukan suatu kegiatan menyusun skema atau tata cara melakukan
suatu kegiatan pemrosesan untuk mencapai tujuan dan dilakukan dengan mengolah data guna
menghasilkan informasi. Dari dua pendapat di atas maka bisa ditarik kesimpulan bahwa konsep
adalah gagasan yang memadukan berbagai unsur kedalam suatu kesatuan. unsur-unsur ini
mungkin berupa gagasan, pendapat dan pengamatan.
Hambatam pembuatan konsep, sedikitnya ada tiga yaitu masalah komunikasi, kurangnya
pengalaman, dan pembangkitan hirarki dari konespdasar ke proses pengertian tahap awal sampai
aplikasi konsep.
Jenis-jenis Konsep
Konsep dapat mengacu pada beberapa pendekatan , seperti yang dikatakan Snyder, J.C
dalam buku Introduction to Architecture, yaitu :
1. Analogi
Analogi; berasal dari bahasa yunani analogia yang berarti kiasan yang diperluas dalam
arti logatnya adalah persesuaian. Bentuk penalaran dengan pengambilan kesimpulan. Seandainya
dua hal sama dengan beberapa hal yang penting. Kedua hal itu juga akan sama dalam hal-hal
tgertentu lainnya (Komarudin, 1993)
Bagan 3.3 Berpikir Analogi
Analogi adalah sarana yang paling sering digunakan untuk merumuskan konsep,
mengidentifikasi hubungan harafiyah yang mungkin ada diantara benda-benda. Sebuah benda
didentifikasi dan mempunyai sifat khas yang diinginkan, dengan demikian ia menjadi model
untuk proyek yang ada.
analogia Kiasan yang
diperluas
Persesuaian
Gambar 3.1 Model Gotik
Contoh; Gotik bangunan ini sudah analog dengan bagunan- bangunan yang mempunyai
fungsi; gereja, Akademi/ perguruan Tinggi.
Gambar 3.2 Model Dorik
Demikian pula dengan Dorik Yunani berkembang asumsi orang pada bangunan yang
lebih formal seperti gedung dewan perwakilan rakyat diterapkan mulai Wasington DC sampai
Wiconsin.
2. Metafora
Metafora; berasal dari bahasa Yuanani yaitu metophora yang berarti perumpamaan,
ibarat, kiasan. Konsep metafora biasanya membandingkan dua obyek dalam satu atau dua hal
saja tetapi tidak mengandung perbandingan yang lebih luas (Komarudin, 1993).metafora juga
berarti pemakaian kata-kata bukan arti sebenarnya melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan
persamaan atau perbandingan (poerwadarminta,1984).
Bagan 3.4 Berpikir Metafora
Seperti analogi metafora mengidentifikasikan hubungan diantara benda-benda, tetapi
hubungan ini lebih bersifat abstrak dari pada nyata. Perumpamaan adalah metafora yang
menggunakan kata-kata ”seperti” atau "bagaikan” untuk mengungkapkan suatu hubungan.
Metafora mengidentifikasi pola hubungan yabg sejajar dengan analogi yaitu mengidentifikasi
hubungan harafiah yang mungkin. Disini bisa disamak katakata metafora dari bahasa seperti;
obeliks adalah suatu teka teki, sumber adalah satu suara, kamar adalah suatu dunia, pintu adalah
suatu undangan, deretan kolom adalah paduan suara, dan rumah adalah suatu mimpi.
Perumpamaan,
ibarat,kiasan
Kata :
¡°Seperti,¡¦
¡°Bagaikan,..
Mengidentifikasi
hubungan diantara
benda-benda –
bersifat abstrak
metaphora
Gambar 3.3 Obeliks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar